Gelas kayu makin banyak diminati. Gelas kayu bersaing ketat dengan gelas yang terbuat dari kaca, keramik, atau plastik. Gelas kayu sebenarnya sudah digunakan sejak dulu kala. Di Eropa, gelas kayu biasa digunakan untuk tempat minuman bir. Dalam ukuran besar, gelas kayu dianggap aman digenggam oleh para penyuka bir.
Ketika jatuh, gelas ini tak akan rusak atau pecah. Selain itu, ada anggapan bahwa gelas kayu bisa membuat citarasa bir menjadi jauh lebih enak. Gelas kayu di Indonesia tentu saja tidak diperuntukkan untuk wadah minuman beralkohol tersebut. Gelas kayu di sini didesain dalam bentuk mug dan cangkir, sebagai tempat minum teh, kopi atau malah wedang jahe.
Selain itu, ada pula gelas kayu yang dinamakan kuksa, yaitu gelas kayu asal Skandinavia. Kuksa ini masuk ranah bushcraft, yaitu keahlian bertahan hidup di alam bebas layaknya kaum Viking. Kuksa yang akhirnya dekat dengan para penyuka petualangan alam bebas ini berbentuk unik. Berupa mug bergagang, yang terbuat dari kayu utuh tanpa sambungan.
Umumnya, kuksa menggunakan kayu jati yang memiliki serat kayu bergaris tajam dan unik. Satu buah kuksa, dibuat dari satu gelondong kayu berdiamater besar yang kemudian dibentuk menjadi cangkir bergagang.
Selain aman karena terbuat dari bahan alami, gelas dan cangkir kayu makin dicari lantaran memiliki banyak keunggulan lain. Yang pertama, gelas kayu memiliki penampilan yang eksotis, menunjang sisi dekoratif dari penyajian makanan. Kedua, gelas kayu juga bisa bermanfaat untuk kesehatan jika terbuat dari jenis kayu tertentu.
Seperti kayu kokka yang dipercaya bisa mengobati peradangan dan meningkatkan imunitas, seperti yang dilansir dalam BP-Guide.
Lantas bagaimana merawat gelas kayu agar bisa awet?
1. Gunakan air panas
Kayu gampang ditumbuhi bakteri. Untuk menghilangkan bakteri yang melekat pada dinding kayu, gunakan bantuan sabun cuci piring dan air panas. Tapi ingat, jangan rendam gelas dalam air panas karena bisa membuatnya retak dan rusak. Seperti yang dilansir di KitchenofIndonesia, cukup gosok pelan gelas kayu menggunakan sabun, kemudian bilas dengan air panas. Langkah ini efisien mengangkat semua bakteri dari permukaan gelas kayu.
2. Jangan rendam di dalam air terlalu lama
Jangan pernah merendam gelas kayu di dalam air terlalu lama. Karena hal itu bisa membuat kayu lapuk dan gampang ditumbuhi jamur. Jamur yang melekat di permukaan kayu bisa membuat kayu membusuk kemudian berubah tekstur.
3. Segera keringkan
Peralatan kayu jangan terlalu lama terkena air agar tidak berjamur. Jadi setelah dicuci, segera keringkan dengan lap atau tisu kering. Atau jemur di bawah sinar matahari. Jika lama tidak digunakan, sebaiknya keluarkan gelas-gelas kayu Anda dan jemur di bawah sinar matahari. Proses penjemuran ini bisa menghilangkan bau lembab dari gelas kayu dan mengusir jamur-jamur yang mungkin melekat.
4. Usir bau dengan lemon
Jika cangkir atau gelas kayu berbau tak sedap, gunakan air perasan lemon. Usapkan ke dinding gelas, diamkan hingga kering. Baru kemudian bilas dengan bersih dan keringkan dengan tisu kering. Air lemon efektif mengangkat bau tak sedap yang mengendap di pori-pori kayu.
5. Hilangkan noda dengan garam
Jika gelas kayu bernoda karena terlalu lama disimpan, bersihkan saja dengan campuran air panas, garam dan tetesan jeruk nipis. Usapkan di dinding gelas yang kotor, diamkan hingga kering. Anda bisa pula merendam gelas di larutan ini selama kurang lebih 10 menitan. Baru kemudian bilas dengan bersih dan keringkan segera.